Diberdayakan oleh Blogger.

Tahapan-Tahapan Kognisi pada Anak

Tahapan-Tahapan Perkembangan Kognisi Anak

Hai Bunda, setelah pada postingan kemarin kita membahas mengenai perkembangan kognitif pada anak, maka pada kesempatan kali ini, izinkan saya melanjutkan materi bahasan postingan sebelumnya kepada postingan berikutnya yang berjudul Tahapan -Tahapan Kognisi Pada Anak. Berikut ini adalah uraian singkatnya  selamat menyimak dan semoga bermanfaat ;)

gambar tahapan kognisi anak

 
Proses rumit yang terjadi dalam sebuah komputer, hampir sama rumitnya dengan apa yang terjadi di dalam otak manusia. Seperti halnya komputer. Otak manusia juga menerima informasi. memprosesnya kemudian memberi jawaban. Proses jalannya informasi tersebut pada manusia disebut dengan kognisi. Kognisi tanpa  perlu diragukan lagi adalah salah satu dari tingkah laku terpenting manusia. Mengapa tingkah laku? Karena sulit bagi kita untuk memahami apa yang kita sebut sebagai kognisi, karena pada kenyataannya tidak seorang pun yang mampu mengamati apa yang sedang terjadi di otak. Melalui tanda-tanda dari kognisi, dalam hal ini tingkah laku, yang dalam banyak hal tampil lewat penggunaan bahasa. kita berusaha untuk "memeriksa" apa yang sedang terjadi di dalam otak. Teori yang paling sering digunakan untuk menjelaskan perkembangan kognisi manusia dari mulai lahir hingga dewasa adalah teori yang dikemukakan oleh Jean Piaget. Seorang psikolog dari Swiss.  Perkembangan kognitif manusia menurut Piaget terdiri atas 4 tahap, yaitu :

1. Tahap Sensori-Motorik (dari semenjak lahir- 2 tahun).
 
Pada tahap ini, mototrik anak berkembang dari refleks menjadi gerakan yang bertujuan. Dan lewat aktifitas serta gerakan motorik inilah anak belajar mengenal dunia dan memanipulasinya.  Dengan Eksplorasi sensori- Motorik yang melibatkan seluruh indera dan gerak ini, anak mengembangkan pengertian bahwa dia terpisah dengan lingkungannya. Selain itu pada awal tahap ini. Anak pun berkomunikasi dengan lingkungan lewat gerak motoriknya, misalnya : membuka mulut bila disuapi makanan yang disukainya. serta menutup mulut bila ia tidak suka.

2. Tahap Preoperasional (2 Tahun-7 Tahun).
 
Pada tahapan ini, pemikiran anak masih didominasi oleh hal-hal yang berkaitan dengan aktifitas fisik dan persepsinya sendiri, sekalipun tidak selalu apa yang ada dalam pikirannnya itu ditampilkan lewat tingkah laku nyata seperti pada periode sebelumnya. Kemampuan abstraksinya mulai tumbuh, yang memmungkinkan ia untuk dapat berfikir simbolik, sekalipun dengan cara pikir yang masih egosentris (berpusat kepada diri sendiri). Ia belum punya pemahaman yang realistis dan objektif tentang lingkungan yang ada diluar dirinya.  Ia masih menganggap dirinyalah pusat dari segalanya. Anak juga masih berfikir dengan pemahaman yang realisme (menganggap simbol dan konsep sebagai sesuatu yang nyata), animisme (segala sesuatu dianggap hidup dan bergerak) dan magical (merasa dapat mengendalikan kekuatan di dunia).
Ia belum mampu memecahkan masalah yang berhubungan dengan angka atau mengelompokkan objek.

3. Tahap operasi kongkret (7-11 Tahun).

Konsep yang masih kabur pada usia prasekolah menjadi lebih konkret dan spesifik. Hal ini memungkinkan ia untuk membentuk konsep waktu dan tempat serta mengkategorikan obyek, sesuai dengan kesamaan ciri-ciri umum mereka. Kemampuan abstraksinya juga semakin meningkat yang memungkinkan kemampuan untuk memanfaatkan simbol sebagai proses berfikir semakin nyata. Misalnya saja : memakai simbol angka untuk menghitung obyek, Ia juga sudah lebih mampu berpikir
logis terhadap lingkungan, tidak melulu mengandalkan penampilan luarnya saja. Oleh karenanya, didalam pergaulan pun anak biasanya sudah mampu memahami peran orang lain. Dan ini mengarahkannya kepada pengertian tentang kehidupan yang nyata.

4. Tahap operasi formal (11 tahun ke atas)
 
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perkambangan kognitif. Pada tahap ini, anak sudah mampu memecahkan masalah dengan menggunakan berbagai alternatif cara. Ia juga sudah mampu berfikir fleksibel serta terampil mengkombinasikan informasi dari berbagai sumber. Penalaran serta kemampuan berfikir logis yang sudah berkembang ini, membuat ia mampu memahami masalah yang kompleks.

Demikian uraian singkat mengenai tahapan perkembangan kognisi anak, semoga memberikan pencerahan bagi kita semua. Aamiin
Selamat berjumpa kembali pada postingan berikutnya bunda ;)